A. Pengertian
Skala Pengukuran
Skala merupakan perbandingan antar
kategori dimana masing- masing ketegori diberi bobot nilai yang berbeda.
Sedangkan Pengukuran merupakan cabang ilmu statistika terapan yang bertujuan
untuk membangun dasar- dasar pengembangan tes yang lebih baik sehingga dapat
menghasilkan tes yang berfungsi secara optimal, valid dan reliabel. Reynolds,
et al. (2010:3) mendefinisikan pengukuran sebagai sekumpulan aturan untuk
menetapkan suatu bilangan yang mewakili objek, sifat atau karakteristik,
atribut atau tingkah laku. Azwar (2010:3) mendefinisikan pengukuran sebagai
suatu prosedur pemberian angka (kuantifikasi) terhadap atribut atau variabel
sepanjang garis kontinum. Dengan demikian secara sederhana pengukuran dapat
dikatakan sebagai suatu prosedur membandingkan antara atribut yang hendak
diukur dengan alat ukurnya.
Skala pengukuran merupakan
kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya
interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan
dalam penelitian akan menghasilkan data kuantitatif. Sebagai contoh, misalnya
timbangan emas sebagi instrumen untuk mengukur berat emas, disebut dengan skala
miligram (mg) dan kan menghasilkan data kuantitatif berat emas dalam satuan mg
bila digunakan untuk mengukur; meteran dibuat untuk mengukur panjang dibuat
dengan skala mm, dan akan menghasilkan data kuantitatif panjang dengan satuan mm.
B. Macam- Macam Skala Penelitian Dalam
Penelitian
Maksud dari skala pengukuran ini
untuk mengklasifikasikan variable yang akan diukur supaya tidak terjadi
kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian selanjutnya.[1][3] Macam- macam
skala pengukuran dapat berupa : Skala nominal, Skala Ordinal, Skala
interval, dan Skala rasio. Kemudian dijabarkan sebagai berikut :
a. Skala Nominal
Skala Nominal yaitu skala yang
paling sederhana disusun menurut jenis (kategorinya) atau fungsi bilangan hanya
sebagai simbol untuk membedakan sebuah karakteristk dengan karakteristik
lainnya. Skala nominal memberikan suatu sistem kualitatif untuk mengkategorikan orang atau objek ke
dalam kategori, kelas atau klasifikasi.
Adapun
ciri-ciri dari sekala nominal adalah:
a.
Kategori data bersifat mutually exclusive (saling memisah).
b.
Kategori data tidak mempunyai aturan yang logis (bisa sembarang), Hasil
perhitungan dan tidak ditemui bilangan pecahan, Angka yang tertera hanya lebel
semata.Tidak mempunyai ukuran baru, Dan tidak mempunyai nol mutlak.
Contoh : -
Jenis Kulit : 1. Hitam, 2. Putih, 3.Kuning. Agka 1,2,3 hanya sebagai label
saja.
b.
Skala Ordinal
Skala Ordinal adalah angka yang diberikan
dimana angka- angka tersebut mengandung pengertian tingkatan. Skala nominal
digunakan untuk mengurutkan objek dari yang terendah ke tertinggi atau
sebaliknya. Skala ini tidak memberikan nilai absolute terhadap objek, tetapi
hanya memberikan urutan (rangking) saja.
Adapun ciri-ciri dari skala ordinal
antara lain : kategori data saling memisah, kategori data memiliki aturan yang
logis, kategori data ditentukan skala berdasarkan jumlah karakteristik khusus
yang dimilikinya. Contoh, urutan siswa di dalam kelas berdasarkan tinggi badan,
mulai dari paling tinggi ke rendah, siswa dengan badan tertinggi diberi urutan
ke- 1, kemudian di bawahnya diberi urutan ke- 2 dan seterusnya.
c.
Skala
Interval
Skala
Interval dapat memberikan informasi yang lebih dibandingkan dengan skala
nominal dan skala ordinal. Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang
dimiliki oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain,
yaitu berupa adanya interval yang tetap. Dengan demikian peneliti dapat melihat
besarnya perbedaan karaktersitik antara satu individu atau obyek dengan
lainnya. Skala pengukuran interval benar-benar merupakan angka. Angka-angka
yang dapat dipergunakan dalam operasi
aritmatika, misalnya dijumlahkan atau dikalikan. Untuk melakukan analisa, skala
pengukuran ini menggunakan statistic parametric. Contoh :
Jawaban
pertanyaan menyangkut frekuensi dalam pertanyaan, misalnya: Berapa kali Anda
melakukan kunjungan ke Jakarta dalam satu bulan? Jawaban: 1 kali, 3 kali, dan 5
kali. Maka angka-angka 1,3, dan 5 merupakan angka sebenarnya dengan menggunakan
interval 2.
d. Skala Rasio
Skala Rasio
pada dasarnya, memiliki sifat seperti skala interval, tetapi skala ini memiliki
nol mutlak yang dapat menunjukkan ketiadaan karakteristik yang diukur. Panjang,
kecepatan dan berat merupakan contoh skala
rasio. Melalui skala ini kita dapat menginterpretasikan perbandingan antar
skor. Sebagai contoh, tinggi pohon 20 m adalah dua kali lebih tinggi
dibandingkan dengan pohon yang tingginya 10 m, kendaraan yang melaju denagn kecepatan 60 km/ jam
adalah dua kali lebih cepat dibanding kendaraan dengan kecepatan 30 km/ jam.
Contoh lain, Berat Sari 35 Kg sedang berat Maya 70 Kg. Maka berat Sari
dibanding dengan berat Maya sama dengan 1 dibanding 2.
Berbagai skala sikap yang dapat digunakan untuk penelitian Administrasi,
Pendidikan dan Sosial antara lain adalah :
1.
Skala Likert
Skala Likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial. Dalam
penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang
selanjutmya disebut sebagai variable penelitian. Dengan skala Likert, maka
variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan, baik bersifat favorable
(positif) bersifat bersifat unfavorable (negatif).
Skala ini menilai sikap atau tingkah
laku yang diinginkan oleh para peneliti dengan cara mengajukan beberapa
pertanyaan kepada responden. Kemudian responden diminta memberikan pilihan
jawaban atau respons dalam skala ukur yang telah disediakan.
Jawaban setiap item instrumen yang mengunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yag beupa kata-kata antara lain :
Jawaban setiap item instrumen yang mengunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yag beupa kata-kata antara lain :
a. Sangat Setuju, b. Setuju, c.
Ragu-ragu, d. Tidak Setuju, e. Sangat Tidak setuju
b.Sangat Baik, b. Baik, c.
Ragu-ragu, d. Tidak Baik, e. Sangat Tidak Baik
Sistem penilaian dalam skala Likert
adalah sebagai berikut:
Item Favorable: sangat setuju/baik (5), setuju/baik (4), ragu-ragu (3), tidak setuju/baik (2), sangat tidak setuju/baik (1)
Item Unfavorable: sangat setuju/ baik (1), setuju/ baik (2), ragu-ragu (3), tidak setuju/ baik (4), sangat tidak setuju/ baik (5).
Insrtumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda.
Item Favorable: sangat setuju/baik (5), setuju/baik (4), ragu-ragu (3), tidak setuju/baik (2), sangat tidak setuju/baik (1)
Item Unfavorable: sangat setuju/ baik (1), setuju/ baik (2), ragu-ragu (3), tidak setuju/ baik (4), sangat tidak setuju/ baik (5).
Insrtumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda.
SS :
Sangat setuju
S : Setuju
RG : Ragu- Ragu
TS : Tidak
Setuju
STS : Sangat Tidak
Setuju
Dengan bentuk pilihan ganda itu, maka
jawaban dapat diletakkan pada tempat yang berbeda- beda. Untuk
jawaban diatas “Sangat Tidak Setuju” diletakkan pada jawaban nomor pertama.
Untuk item selanjutnya jawaban “Sangat Tidak Setuju”dapat diletakkan pada
jawaban nomor akhir.
2. Skala Guttman
Skala Guttman
merupakan skala kumulatif. Jika seseorang menyisakan pertanyaan yang
berbobot lebih berat, ia akan mengiyakan pertanyaan yang kurang berbobot
lainnya. Skala Guttman mengukur suatu dimensi saja dari
suatu yang variable yang multidimensi. Skala Guttman disebut juga skala
Scalogram yang sangat baik untuk meyakinkan. Peneliti tentang kesatuan dimensi
dari sifat atau sikap yang teliti yang sering disebut dengan atribut universal.
Pada skala Guttman terdapat beberapa pertanyaan yang diurutkan secara
hierarkis untuk melihat sikap tertentu seseorang. Jika seseorang menyatakan
tidak terhadap pernyataan sikap tertentu dari sederetan pernyataan itu, ia akan
menyatakan lebih dari tidak terhadap pernyataan berikutnya. Jadi skala Guttman
ialah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas (tegas) dan
konsisten.
Misalnya :
Yakin – Tidak Yakin, Ya- Tidak, Benar- Salah ; Positif – Negatif, pernah –
Belum pernah ; Setuju- Tidak Setuju dan lain sebagainya.
Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau ratio dikotomi (dua
alternative yang berbeda). Oerbedaan skala likert dengan skala guttman
ialah kalau skala likert terdapat jarak (interval); 3, 4, 5, 6 atau
7 yaitu dari sangat benar (SB) sampai denagn Sangat Tidak Benar (STB),
sedangkan dalam skala Guttma hanya ada dua interval, yaitu : Benar (B) dan
Salah (S).
Skala Guttman disamping dapat dibuat bentuk pilihan ganda dan juga bisa
dibuat dalam bentuk checklist. Jawaban responden dapat berupa skor
tertinggi bernilai dan skor terendah
3. Skala Penilaian (Rating scale)
Skala rating umumnya melibatkan penilaian
tingkah laku atau performa seseorang yang hendak diteliti. Dalam skala rating
ini, seolah- olah penilai diminta oleh peneliti untuk menempatkan seseorang
yang dinilai pada beberapa titik yang telah disusun secara berurutan atau dalam
kategori yang menggambarkan tingkah laku seseorang tersebut.
Pada skala rating ini, penilai atau
reater diasumsikan bahwa mereka adalah orang- orang yang mengetahui benar
tentang tingkah laku individual tersebut. Ada beberapa tipe skala rating yang
banyak digunakan sebagai skala pengukuran dalam penelitian. Mereka dapat
dikelompokkan sebagai skala rating individual dan skala rating kelompok.
Dilihat dari cara menggambarkannya, skala rating juga dapat dibedakan menjadi
skala grafik dan skala kategori.
4. Skala
perbedaan Semantik (Semantic Defential)
Skala pengukuran yang berbentuk
semantic defferensial dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga digunakan untuk
mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist,
tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positifnya”
terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang “sangat negatif” terletak
di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data
interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap/ karakteristik
tertentu yang dipunyai seseorang.
Bersahabat 5 4 3 2 1 Tidak
Bersahabat
Tepat janji 5 4 3 2 1 Lupa
Janji
Bersaudara 5 4 3 2 1 Memusuhi
Mmpercayai 5 4 3 2 1 Mendominasi
Responden dapat memberi jawaban,
pada rentang jawaban yang positif samapai dengan negative. Hal ini tergantung
pada persepsi responden kepada yang dinilai. Responden yang memberi penilaian
dengan angka 5, berarti persepsi responden terhadap Kepala Sekolah itu sangat
positif, sedangkan bila memberi jawaban pada angka 3, berarti netral, dan bila
memberi jawaban pada angka 1, maka persepsi responden terhadap kepala Sekolah
sangat negative.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar